janji qarun

alkisah dalam cerita nabi musa as adalah seorang manusia yang sezaman dengan nabi musa as , dia adalah qarun , dia qarun termasuk umat nabi musa

qarun hidup seperti layaknya manusia bisa ,dia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sa’at nabi musa di utus sebagai nabi ,qarun menyaksikan perjuangan nabi musa as dalam berdakwah kepada bangsa yahudi ,dan qarun pun tahu perjuangan musa dalam berdakwah sangat sulit dan penuh rintangan,

qarun tahu bahwa setiap nabi memiliki mukjizat dari allah sebagai bukti kenabiannya , lalu terbesit dalam pikiran qarun

saat itu qarun sedang di atas bukit,panas terik matahari di tengah hati membuatnya gelisah hatinya yang menanggung hasrat keinginan yang menjulang tinggi untuk terpenuhi

“hidupku sulit ,aku sudah bekerja tapi tidak kunjung kaya jua,mungkin jika aku meminta ilmu dari musa dengan mukjizat nya aku bisa lekas kaya” gumam si qarun di atas bukit dengan tongkat di tangan nya,sambil mengawasi domba-domba gembalaanya,

kehidupan qarun sehari hari menggembala domba juga sebagai calo atau salesman penghubung antara penjual dan pembeli,dari kambing ,unta,sapi,kulit,atau barang barang kebutuhan masyarakat lainnya,,dari jasanya menghubungkan pembeli dan penjual qarun mendapatkan untung dari penjual yang laku dagangannya karena jasa qarun sebagai sales marketing yang handal

itulah sekelumit keseharian qarun setelah merenung di bukit tadi ,qarun berkeinginan menemui musa as untuk memohon bantuan kepada musa as agar dapat menjadi orang kaya raya yang berkuasa,

seperti biasa-nya musa sebagai nabi selalu berdakwah kepada orang orang yahudi,sebab seorang nabi hanya mendakwahi dan mengurus bangsa nya saja tidak seperti rosullulah muhammad yang di utus allah sebagai rahmat seluruh alam dan mengatasi,mengurus segala bangsa di dunia,ajarannya adalah ajaran universal dan mendunia,dalam berdakwah musa mendatangi semua golongan yahudi dari dan tidak sedikit menuai penolakan,hambatan,ujian,kesulitan dari umatnya bangsa yahudi,

saat musa sedang berdakwah qarun menunggu kesempatan di sebuah bukit sambil bersender di sebuah batu disamping pohon ara sambil sesekali mengamati domba gembalaannya,untuk membicarakan hasrat pribadi-nya kepada nabi musa as, tatapan qarun tajam mengamati musa yang sedang sedang maksuk bersama para pengembala domba yang sedang menerima curahan ilmu syariat allah,kadang musa menghabiskan banyak waktu bersama umatnya untuk menjawab pertanyaan perihal isi taurat,hukum hukumnya ,masalah sosial,wabilkhussus agama samawi yang di bebankan kepadanya,dan bukan itu saja posisi musa seperti orang tua bagi umat yahudi

musa terkenal tegas ,keras,apa adanya,tapi dia memiliki cinta selembut sutra dan kepedulian yang nyata,dia tidak segan menghukum pelangaran yang dilakukan oleh umatnya,

qarun rupanya melihat musa mulai beranjak pergi dari mendakwahi para penggembala domba,bisa nya qarun ikut bergabung untuk mendengarkan ceramah musa as,tapi kali ini ia qarun memisahkan diri karena ada motif tersendiri untuk memohon suatu kepentingan kepada musa as

musa as berjalan beranjak menusuri jalan hendak menuju pulang,dan qarun bergegas dengan hati hati menuruni bukit berbatu setelah tidak jauh dari musa as qarun berteriak

“wahai musa”

“wahai musa , tunggu aku ”

“aku ingin berbicara padamu wahai nabi allah musa”

nabi musa as melihat kehadiran qarun lalu musa memperlambat langkah nya ,bertemulah musa qarun dan di sebuah jalan setapak ,tampak qarun ter engah-engah nafasnya sambil mengucapkan salam dan mencium tangan musa tanda penghormatan pada nabinya,

“ada apa qarun tampaknya kamu membutuhkan aku ,adakah yang dapat aku bantu?”

bertanyalah musa as pada qarun lalu qarun menjawab

“benar hawai musa ,sungguh aku membutuhkan bantuanmu”

“bantuan apa gerangan wahai qarun” ujar musa as

“musa sesungguhnya aku sudah bosan hidup miskin sebagai penggembala domba seperti ini “ujar qarun pada musa as

“bukankah taqdir allah adalah yang terbaik wahai qarun,tidakkah kau tahu hidup di dunia hanya sementara sedangkan setiap segala sesuatu kelak akan di pinta pertanggung jawabannya di hadapan allah di akhirat kelak wahai qarun” ? ujar musa as

qarun pun menyanggah musa,”wahai musa sungguh musa jika aku kaya nanti kelak aku akan membatu perjuangan dakwahmu dengan harta yang kau miliki juga di akhirat kelak aku akan selamat karena hartaku aku pergunakan untuk keperluan agama allah wahai musa as,dan aku pun akan khusu beribadah kepada allah,karena aku kaya fan tidak perlu bekerja keras karena aku kaya wahai musa”

musa pun mengelus jenggotnya yang panjang sambil berfikir ringan dan bergumam dalam hati”benar juga sanggahan qarun ” ujarnya dalam hati

didalam hatinya yang bergelora agar umatnya selamat di dunia dan di akhirat musa berfikir dalam hati

“perjuangan ku jauh dari sukses setiap aku berdakwah selalu saja perihal dunia dan isinya menganggu umatku ,dari kemiskinan yang mengakibatkan perbudakan,hutang,dan banyak penyakit sosial lainnya,tapi jikalau qarun menjadi kaya dan membatu dengan hartanya niscaya akan mempermudah perjuangan aku dalam berdakwah pada umatku” gumam musa as

memang perjuangan musa dalam berdakwah penuh rintangan setelah berhasil membawa bangsa yahudi keluar dari mesir melewati laut merah yang di belah oleh allah untuk menyelamatkan bangsa yahudi dari kejaran fir’aun dan bala tentaranya,setelah itu musa harus membangun masyarakat yahudi yang sesuai dengan hukum taurat,dan untuk itu musa membutuhkan biaya sedangkan ia musa bukan seorang raja yang bisa menarik pajak pada masyrakatnya,dia musa adalah nabi allah dengan gelar kalamullah seorang nabi yang di ajak bicara langsung oleh allah swt,

saat musa asyik berfikir qarun bertanya pandanya

“wahai nabi allah maukah kau membantu aku?,kau adalah seorang nabi yang memiliki mukjizat dan do’a mu di kobul oleh allah,aku mohon bantulah aku wahai musa”

memelas qarun pada musa as dengan iba dan air mata membasahi pipinya sembari berkata

“wahai musa as hidupku menderita aku harus bekerja memeras keringat sebagai penggembala domba dan menjual dagangan orang lain,seandainya aku punya modal niscaya aku akan memiliki usaha sendiri dan memiliki anak buah untuk mengurus semua usaha dan niscaya bangsa umat tidak menjadi penganggur karena akan aku rekrut sebagai pegawaiku wahai musa,sehingga dengan begitu umat akan tenang beribadah karena kebutuhan untuk keluarganya tercukupi ” bujuk qarun pada musa as

tak terasa obrolan sambil bejalan musa as dan qarun sudah jauh dan sampai di kediaman musa,lalu musa mempersilahkan qarun untuk duduk di ruang tamu,sambil musa as berujar pada istrinya yang menyambutnya di depan pintu untuk menyediankan air dan sedikit makanan,

dalam suasana santai dituang tamu dengan udara menjelang sore musa as bertanya pada qarun

“wahai qarun utarakanlah apa rencanamu yang kamu membutuhkan saran dan bantuan ku”

jawab qarun;

“wahai musa aku mau kau berdo’a kepada allah agar aku diberi kuasa atau ilmu dari sisi allah agar dapat merubah benda yang ku pegang dan aku bacakan ismu adzom dapat menjadi logam emas”

musa menjawab;

“wahai qarun sungguh berat permintaanmu,itu mustahil dan melawan qudrat allah di dunia ini”

qarun memotong musa as;

“wahai musa, kau adalah nabi allah yang memiliki mukjizat kau tinggal berdo’a pada allah dan allah niscaya akan mengabulkan do’a mu wahai musa”

musa berkata pada qarun;

“wahai qarun sesuatu yang melanggar qodrat allah akan menjadi bumerang bagi dirimu,permintaanmu di luar kebiasaan manusia aku takut kamu celaka karena permintaanmu qarun,sedang kemalangan di kemudian hari tidak dapat di ketahui dan direncanakan sebagi mana kamu berencana untuk masa depanmu ,wahai qarun sesungguh nya azab allah sangat keras lagi berat apakah kau tidak takut” ?

qarun menjawab pertanyaan musa as

“wahai musa as sungguh aku memiliki keyakinan akan ke berhasilanku dan aku berjanji siap menanggung segala akibatnya ,demi hidupku agat manfaat untuk bangsa yahudi dan bisa mengentaskan kemiskinan di kalangan kita”

“wahai musa as aku berjanji dengan nama tuhan allah bahwa akan membantu perjuanganmu wahai musa dalam berdakwah di jalan allah”

musa as berujar pada qarun;

“wahai qarun baiklah jika kau bersikeras akan niat mu itu,aku akan berdo’a pada allah dan memohon agar di berikan jalan keluar”

“sekarang kau pulanglah tunggu kabar dari ku wahai qarun”

lalu qarun pamit untuk kembali ke kebukit di mana domba-dombanya di gembalakan lalu mengiringnya pulang ke kandang,sambil mengiring domba nya pulang qarun tampak senang dan gembira permintaanya pada musa di setujui olehnya,sesampainya di rumah qarun bersender kamar yang menghadap ke jendela suasana malam merayap menabur cahaya bintang gemerlap bulan sabit tampak sembunyi di balik awan, suara burung bulbul bersautan menambah sahdu malam itu,

qarun tidak bisa tidur malam itu,ia tak sabar menunggu kabar dari musa as,perihal hajad nya,pikirannya menerawang mungkinkah terwujud keinginannya itu,malam ini menjadi malam panjang bagi qarun,kadang ia tertawa sendiri dan ketakutan sendiri apabila teringat peringatan musa as akan dampak dari keinginanya yang mustahil itu,udara malam mulai menusuk tulang qarun mulai merasa ngantuk lalu bergegas ke pembaringan untuk melanjutkan fantasinya di alam mimpi

pagi menjelang,sinar matahari pagi menembus celah jendela qarun pun terbangun,selesai mandi qorun mengembalakan kambing di padang safana di samping desa lalu tampak dari ke jauhan ada suara melengkin yang sudah akrab di telinganya,,iya itu suara tetangganya marut,ia memanggil manggil “qoruuuun”

“qaruuuuuun dirumahmu ada tamu”

dengan terengah-engah tetangganya berkata;

“wahai qarun dirumah mu ada nabi musa as menunggumu”

qarun langsung bergegas pulang ,sesampai di rumah nabi musa tampak menunggunya di kursi halaman depan rumah nya,

“salam ya nabi allah”

sapa qarun

“salam sejahtera untukmu qarun”

jawab musa as,lalu menyambung

“sungguh aku telah ber do’a pada allah lalu allah mewahyukan padaku sebuah ismul adzom padaku “

Tinggalkan komentar